Surabaya, SemeruPost – Satgas (Penegakan Hukum) Gakkum Polda Jawa Timur, yang tergabung dalam Operasi Aman Nusa II gabungan dari, Ditreskrimum, Ditreskrimsus dan Ditresnarkoba telah melakukan penyelidikan hampir seminggu. Satgas Gakkum sendiri telah mendapatkan informasi dari masyarakat, Pertama, terkait kelangkaan oksigen, Kedua, terkait dengan masalah adanya dugaan surat-surat tidak benar yang menyatakan orang bebas Covid-19 yang digunakan untuk perjalanan, dan Ketiga, kelangkaan obat-obatan yang diperlukan masyarakat.
“Hari ini kami mengungkap adanya tindakan penjualan obat-obatan yang dilakukan orang yang tidak benar. Tim melakukan penyitaan 43 jenis obat-obatan dan vitamin dan tersangka satu orang. Di mana obat dan vitamin ini dijual dan diedarkan bukan oleh orang yang berwenang dalam bidang kefarmasian,” kata Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta, usai Konferensi pers di Bidang Humas Polda Jatim, Sabtu (10/7/2021) siang.
Lanjut Kapolda, sehingga kepada tersangka dikenakan ancaman 198 UU Kesehatan. Kemudian kami mengajak masyarakat untuk tidak melakukan hal seperti ini. Obat-obatan dan vitamin sekarang dibutuhkan masyarakat yang membutuhkan sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang aktif memberikan informasi.
“Saya minta kepada masyarakat, tolong bila bukan apotek atau apoteker atau bukan toko obat yang punya wewenang untuk itu, jangan menjual. Kalau ada oknum bukan yang memiliki ijin menjual sediaan farmasi menawarkan itu salah, sekarang masyarakat banyak yang membutuhkan,” tambah Kapolda.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda juga menyampaikan bahwa saat ini, jajaran Polda Jawa Timur terus melakukan operasi yustisi. Dan kami terus mengajak masyarakat, bahwa kita berperang menghadapi Covid-19. Musuh kita tidak kelihatan dan selalu mengancam, pada kelengahan kita. Tidak mengenal batas tempat, waktu dan usia.
“Kami mohon kepada masyarakat untuk satu dua minggu ini tetap tinggal di rumah sehingga menurunkan risiko penyebaran dan penularan covid19,” ujarnya.
Kemudian kepada perusahaan yang bukan sektor kritikal dan esensial untuk mengimbau karyawan tinggal di rumah dulu.
Kami juga meminta kepada alim ulama untuk membantu sosialisasi terkait hari raya Idul Adha di mana ada budaya Toron atau pulang kampung kita sampaikan kepada masyarakat untuk kali ini jangan melaksanakan budaya ini dulu.
“Sabar dulu, kali ini kita harus sabar untuk tetap tinggal di rumah. Ayo bersatu menghadapi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan 5M,” harapnya. (**)