Depok, SemeruPost – Edukasi tentang seksualitas memang perlu diajarkan sejak dini kepada anak-anak, terutama agar mereka bisa memahami bagian-bagian tubuh mereka, khususnya di area sensitif atau vital. Pendidikan jenis ini juga diperlukan agar anak mengerti bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Untuk tujuan itulah, Komite Kelompok Belajar-Taman Kanak-kanak (TB-TK) dan Sekolah Dasar (SD) dari Sekolah Alam Kebun Tumbuh Depok mengadakan pendidikan seksual untuk usia dini dengan tema “Aku dan Tubuhku” untuk anak-anak usia KB, TK, dan SD.
Kak Maulana, pemerhati anak dan pemateri diskusi, menjelaskan pentingnya menjaga tubuh kepada para peserta melalui cerita karakter boneka bintang.
“Anak laki-laki dan perempuan sebenarnya tidak boleh tidur bersama walaupun saudara,” jelas dia, Senin (23/10/2023).
Orang yang bukan keluarga inti juga tidak boleh menyentuh sembarangan anak-anak, sekalipun itu paman kepada keponakan perempuannya.
“Paman juga termasuk orang yang tidak boleh menyentuh tubuh; memandikan, melepas, atau memakaikan baju,” ujarnya.
Bahkan ketika ada sesama teman memegang-megang bagian tubuh, khususnya di area sensitif, anak-anak harus berani dan segera melaporkan kepada guru.
“Jika ada temanmu yang pegang-pegang tubuhmu, laporkan pada bapak atau ibu guru, ya,” seru Maulana.
Ia pun mengajarkan agar anak-anak tidak ragu untuk menolak atau meminta tolong jika ada orang yang menyentuh tubuh anak, apalagi yang tidak mereka kenal.
“Kalau ada orang asing yang ingin menyentuh, memeluk, jangan ragu untuk teriak minta tolong,” sambungnya.
Maulana juga mengajarkan kepada anak-anak agar tidak tergoda oleh ajakan atau rayuan orang lain yang tidak dikenal. Salah satunya ketika dijanjikan akan diberi permen dan makanan lainnya.
“Tolak orang asing yang memberikan iming-iming hadiah, permen atau jajan agar bisa menyentuh, memeluk, atau meminta foto denganmu,” tutur dia lagi.
Model pembelajaran yang dikemas dengan cerita dan dongeng menarik ini diikuti oleh anak-anak di tingkat TK maupun sekolah dasar kelas 1 sampai 3. Komite TB-TK dan SD ingin anak-anak bisa memahami tentang sex education sejak dini.
Usai acara, Kepala Sekolah TK Sekolah Alam Kebun Tumbuh, Fakar Akbar, A.Md. memberi komentar positif.
“Acaranya sangat bagus, terlihat anak-anak sangat antusias dalam mendengarkan dongeng dengan kak Maulana. Materi yang disampaikan sangat pas dengan daya rangsang dan minat anak-anak sehingga edukasi ini cukup efektif,” ujar dia.
Khusus untuk ibu-ibu pengurus dan anggota komite sekolah, Fakar berpesan agar terus berkolaborasi dengan sekolah dalam menjalankan program-programnya yang unik dan keren.
Tanggapan positif juga diberikan oleh peserta acara, salah satunya adalah Nusa Anindra Gandhi, siswa kelas 2 SD Sekolah Alam Kebun Tumbuh, Depok yang mengaku senang dengan acara ini dan semakin mengerti cara menjaga diri.
Komite TB-TK dan SD Sekolah Alam Kebun Tumbuh bertekad untuk memastikan bahwa anak-anak memahami konsep pendidikan seksual sejak usia dini. Respons positif dari peserta acara, serta dukungan yang diberikan oleh Kepala Sekolah TK dan para orang tua, membuktikan efektivitas dari model pembelajaran yang diusung.
Komite sekolah akan terus memperkuat kesadaran anak-anak tentang pentingnya menjaga diri dan batasan pribadi mereka, sehingga mereka dapat tumbuh dengan pemahaman yang sehat tentang seksualitas. (*)