Jakarta, SemeruPost – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, S.E., M.Tr.(Han)., CGCAE., hadir langsung dalam acara Rapat Pimpinan (Rapim) Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Republik Indonesia (Polisi), di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Rabu (28/2/2024).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dalam arahannya kepada dua institusi yang sedang melaksanakan Rapim kali ini mengucapkan terima kasih karena telah berhasil menjamin keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Pemilu sehingga berjalan aman dan damai.
“Walaupun karena adanya perbedaan pilihan politik, terdapat sedikit dinamika, walaupun saya tahu ada sedikit dinamika dan riak-riak kecil, itu biasa dan wajar dalam kita berdemokrasi. Perbedaan pendapat, perbedaan pilihan itu juga sangat wajar dalam demokrasi,” ujarnya.
Presiden menegaskan, tahapan Pemilu masih berjalan hingga Oktober 2024. Jajaran TNI-Polri diminta perlu mengantisipasi dan menetralisir segala residu politik untuk menjaga persatuan bangsa dan negara.
Sementara itu, dalam rapat ini Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam paparannya mengungkap rencana Markas Besar TNI untuk beberapa tahun ke depan.
Ia menambahkan, untuk TNI AD sesuai dengan rencana yang telah disusun, akan menggelar 37 Komando Daerah Militer (Kodam).
“TNI AD sendiri direncanakan akan membangun dan mengelar 37 Kodam, di mana dari 37 Kodam yang akan digelar, 15 Kodam diperkuat dengan Korem, sedangkan 22 Kodam tanpa Korem di bawahnya,” jelasnya.
Di samping itu, TNI AL berencana akan melakukan peningkatan alih status Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) menjadi Kotama Operasi dan Pembinaan.
“Dengan nomenklatur Kodamar (Komando Daerah Maritim) kelas A, jumlah 8 Lantamal dan 6 Lantamal menjadi Kodamar kelas B. Serta pembangunan Pasukan Marinir (Pasmar) di IKN, Sementara itu, untuk matra udara, TNI AU berencana meningkatkan lima Lanud menjadi tipe A,” ungkapnya.
Menyikapi Pemilu yang baru saja dilaksanakan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan proses pemungutan suara berlangsung lancar. Namun dia mengatakan tugas TNI-Polri mengawal proses pemilu belum selesai.
“Kita patut memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pasca-pemungutan suara pada Pilpres dan Pileg sudah terlaksana dengan aman, lancar, dan kondusif, TNI harus memastikan terciptanya keamanan pasca-pemungutan suara. Namun tugas mengawal dan menyukseskan pemilu belum selesai. Karena TNI harus dapat meyakinkan terciptanya keamanan pada tahapan pemilu berikutnya, dalam pelaksanaan pengamanan pemilu, TNI mengedepankan komunikasi sosial kepada masyarakat. Dia menyebut terciptanya keamanan saat pemilu tidak terlepas dari sinergi TNI-Polri dan stakeholder terkait,” jelasnya.
(Pendam XVIII/Ksr)