SemeruPost SITUBONDO – Anggota DPRD Situbondo Fraksi PKB Johantono mengaku sangat miris melihat kondisi kekurangan air di sebuah dusun di Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa l, Kabupaten Situbondo, Jatim karena sudah menjadi isu nasional dan diliput salah satu stasiun televisi swasta.
Menurutnya, Krisi kesulitan air bersih di Kabupaten Situbondo seharusnya tak lagi dirasakan masyarakat desa yang tiap tahun terdampak kekeringan mengingat Situbondo memiliki anggaran Rp2 trilliun.
“Kabupaten Situbondo saat ini memiliki anggran Rp2 triliun, sebenarnya jika Pemerintah Daerah punya itikad membangun sumur bor misalnya di daerah yang selama ini kekurangan air, Krisi kekurangan air seharusnya sudah tidak lagi ada di Kabupaten kita ini soalnya anggaran kita sudah melebihi dari cukup untuk itu,”ucap Johantono.
Politisi PKB itupun menyampaikan potensi air di Situbondo sebenarnya luar biasa hanya kontol dan pengawasan terhadap sumur – sumur Bor yang ada didaerah terdampak tidak pernah dilakukan dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
“Masalah besarnya memang Pemerintah Daerah sendiri tidak turun lalu kemudian tidak memberikan bantuan, Coba dicek itu berapa Sumur Bor yang sudah dibangun, baik itu dibangun oleh Dinas atau Pemerintah Provinsi mengalir atau tidak, jika tidak ada ya dibangun,” ungkapnya
Johantono mencontohkan dua dusun di Curah Tatal yakni Cobbuk dan Mindi yang sebenarnya bisa dibangun sumur bor oleh Pemerintah Daerah, terlebih desa yang kini sudah ditayangkan ditelevisi Nasional itu merupakan tanah kelahiran Bupati Situbondo Karna Suswandi (Limbad/Joe)