Tuban, SemeruPost – Forkompimda Jawa Timur, secara resmi membuka Gerakan Lawan Covid-19, di Kabupaten Tuban, pada Selasa (13/7/2021). Hal ini dilakukan guna mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan Covid-19 dengan terus menerapkan protokol kesehatan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, serta didampingi Sekda Provinsi, Danlantamal V, Pejabat Utama Polda Jatim, Pejabat utama Kodam V/Brawijaya dan Forkopimda Tuban, mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan Covid-19.
Gubernur Jatim mengucapkan terima kasih bahwa ada gerakan serentak Lawan Covid-19 di Kabupaten Tuban.
“Kita harus memberikan apresiasi luar biasa, ada penyemprotan disinfektan di 311 desa, di 17 kelurahan. Secara nasional kita memang harus bisa memaksimalkan vaksinasi. Nah, vaksinasi yang sekarang ditargetkan sepuluh sampai lima belas ribu mudah-mudahan bisa tercapai,” ucap Gubernur Jatim usai membuka gerakan lawan Covid-19.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sekarang saya melihat semangatnya untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dari merek apa pun ya. Itu sudah luar biasa,” lanjutnya.
Selain itu, Khofifah juga menjelaskan, pada saat yang sama meskipun sudah divaksin, tetap menjaga protokol kesehatan, tetap menggunakan masker, tetap menjaga jarak yang aman dan tetaplah mengurangi mobilitas, serta mengurangi interaksi.
“Posisi-posisi seperti ini, maka peran media sangat penting, dari pentahelix approach itu ada pemerintah, ada media, ada masyarakat, kemudian ada private sektor dan ada kampus. Lima ini mudah-mudahan terus bersinergi dalam penanganan dan pengendalian Covid-19 di Jawa Timur,” jelasnya.
Berikutnya juga ada swab antigen di sini, dan dilakukan format di mana gerakan ini akan menjadi satu kesatuan penanganan secara komprehensif.
“Maka kalau kami hadir, bersama Pangdam, Kapolda, Kajati, dan Kabinda, full team ini penanda keseriusan kami dalam penanganan Covid-19,” tambahnya.
Gubernur juga berpesan kepada Bupati dan Forkopimda Kabupaten Tuban, untuk dapat memaksimalkan ikhtiar ini, dan terima kasih atas inisiasinya, mohon terus dimaksimalkan supaya betul-betul Covid-19 di Tuban bisa teratasi dengan baik dan di Jawa Timur juga bisa kita tangani dengan baik.
“Saya mohon semuanya memaksimalkan ikhtiar ini. Nah, saat-saat seperti ini, seperti yang saya lihat keluhan bahwa ada kelangkaan obat, maka insya allah besok itu akan diluncurkan sebanyak seratus ribu paket obat oleh Pak Presiden, sehingga kebutuhan-kebutuhan terutama yang isolasi mandiri relatif akan bisa ter-support,” tandasnya.
Selain itu, Gubernur memohon kerelawanan kita bersama untuk bisa mengajak kepada masyarakat hari ini kita masih dalam posisi PPKM darurat. Mohon semuanya bisa menjaga segala sesuatunya tetap pada pendisiplinan protokol kesehatan.
Saya ingin mengajak pada saat-saat seperti ini sesungguhnya jangan ada kecenderungan apalagi melakukan penimbunan obat. Jangan ada yang melakukan penimbunan oksigen. Lengkap tentu dengan tabung atau silindernya.
“Ayo sekarang kita baktikan diri kita semua untuk memberikan terbaik bagi masyarakat yang memungkinkan bisa kita layani,” tutup Khofifah.
Dalam kesempatan ini, Kapolda Jatim juga menyampaikan dalam menjaga stabilisasi kebutuhan obat dan oksigen agar pendistribusiannya sampai ke bawah, sampai ke lini terdepan, di Puskesmas, di Apotek, di toko alat kesehatan atau masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas harga.
Terkait itu semua, Kapolda Jatim telah membentuk Satgas dan membentuk tim. Oleh karena itu, Kapolda mengimbau kepada seluruh masyarakat, kalau membutuhkan obat-obatan dan oksigen datang ke Rumah Sakit Umum Daerah, datang ke Puskesmas, datang ke Apotek dan toko alat kesehatan yang telah ditentukan.
“Masyarakat jangan membeli secara berlebihan apalagi sampai untuk menjual kembali dengan mengambil keuntungan dalam situasi seperti ini,” tegas Kapolda.
Forkopimda Jatim akan selalu berkomitmen menyediakan kebutuhan tersebut, yaitu ketersediaan distribusi dan stabilitas harga sesuai dengan aturan yang ada.
“Untuk sanksi semua sudah diatur dengan undang-undang. Tetapi sekarang ini bukan masalah sanksinya tetapi niat dari masyarakat untuk menimbun, menyimpan obat-obatan dan oksigen dalam jumlah tidak wajar, itu hal yang salah,” jelas Irjen Pol Nico Afinta di hadapan awak media.
“Apalagi ada oknum-oknum yang menimbun untuk dijual dan mendapatkan keuntungan yang lebih, baik yang menimbun obat-obatan, maupun oksigen. Tim di seluruh Jawa Timur baik dari Polda maupun Polres, bersama-sama untuk menanggulangi itu,” tandasnya.
Kapolda berpesan kepada seluruh masyarakat, untuk yakin bahwa pemerintah sudah menyiapkan, dan semua sedang berupaya untuk menyiapkan hal tersebut.
“Jangan panik, tetap tinggal di rumah dengan patuhi 5M, dan Jaga diri, Jaga Keluarga, dan Jaga Negara,” tutup kapolda Jawa Timur. (**)