AiRadio Jogja

Radionya Kaula Muda Indonesia

Hanya Karena Fitnah,Sesama Pelajar SMP Melakukan Pengeroyokan

Rabu, 12 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SemeruPost Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.

Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.

Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.

Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.

Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.

Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.

“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.

Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.

“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.

Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka

Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.

Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.

Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.

Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.

Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.

Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.

“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.

Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.

“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.

Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka

Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.

Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.

Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.

Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.

Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.

Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.

“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.

Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.

“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.

Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka

Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.

Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.

Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.

Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.

Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.

Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.

“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.

Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.

“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.

Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka

Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.

Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.

Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.

Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.

Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.

Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.

“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.

Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.

“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.

Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka

Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.

Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.

Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.

Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.

Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.

Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.

“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.

Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.

“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.

Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka

melakukan siaran langsung di Instagram.

Dirinya mengatakan, keributan yang terjadi di lapangan tersebut sempat terhenti, karena adanya warga yang keluar. Namun, beberapa menit kemudian, para pelaku kemudian melakukan pemukulan kembali kepada korbannya.

“Anak saya sebetulnya minta pulang, tapi mereka tidak mengizinkan untuk balik,” tutur dia.

Erick membeberkan, para pelaku yang melakukan pemukulan yakni berinisial I, U, M, dan juga N. Para pelaku yang melakukan pemukulan berstatus pelajar SMP.

“Anak saya mengalami Bengkak di bagian rahang, pelipis ada yang baret, leher, tangan juga alami luka-luka,” tegas dia.

Kini, pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Unit PPA Polres Metri Bekasi Kota untuk ditindaklanjuti.

Laporan itu telah masuk dengan nomor LP/B/1017/VI/2024/SPKT/ Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya tertanggal 10 Juni 2024 pukul 14.50 WIB. (Adk*.)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Presiden Prabowo: TNI Harus Dipimpin oleh Pemimpin Teladan dan Profesional
Rakyat Padati Jalan Kebesaran Iringi Presiden Prabowo Menuju Upacara HUT ke-80 TNI
Sapudi Luka, HCML Tunjukkan Kasih Melalui Bantuan Kemanusiaan
Irjen TNI Pimpin Upacara Ziarah Nasional HUT ke-80 TNI di TMP Kalibata
Kodim 1710/Mimika Doa Bersama Memperingati HUT ke-80 TNI 2025
Satuan TNI Mimika Gelar Upacara Tabur Bunga
Masyarakat dan Ketua Pemuda Jipen Mengeluh Dengan Adanya Pembangunan Di Dusun Jipen Yang Tidak Transparan
Babinsa Koramil 1710-06/Agimuga Dampingi Nakes Bagikan Kelambu

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Presiden Prabowo: TNI Harus Dipimpin oleh Pemimpin Teladan dan Profesional

Minggu, 5 Oktober 2025 - 11:11 WIB

Rakyat Padati Jalan Kebesaran Iringi Presiden Prabowo Menuju Upacara HUT ke-80 TNI

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Sapudi Luka, HCML Tunjukkan Kasih Melalui Bantuan Kemanusiaan

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:42 WIB

Irjen TNI Pimpin Upacara Ziarah Nasional HUT ke-80 TNI di TMP Kalibata

Jumat, 3 Oktober 2025 - 16:48 WIB

Satuan TNI Mimika Gelar Upacara Tabur Bunga

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:46 WIB

Masyarakat dan Ketua Pemuda Jipen Mengeluh Dengan Adanya Pembangunan Di Dusun Jipen Yang Tidak Transparan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:06 WIB

Babinsa Koramil 1710-06/Agimuga Dampingi Nakes Bagikan Kelambu

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Panglima TNI Hadiri Upacara Nasional Hari Kesaktian Pancasila

Berita Terbaru

Berita Photo

Sapudi Luka, HCML Tunjukkan Kasih Melalui Bantuan Kemanusiaan

Sabtu, 4 Okt 2025 - 19:17 WIB