SemeruPost Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.
Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.
Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.
Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.
Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.
Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.
“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.
Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.
“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.
Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka
Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.
Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.
Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.
Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.
Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.
Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.
“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.
Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.
“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.
Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka
Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.
Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.
Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.
Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.
Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.
Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.
“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.
Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.
“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.
Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka
Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.
Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.
Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.
Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.
Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.
Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.
“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.
Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.
“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.
Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka
Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.
Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.
Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.
Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.
Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.
Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.
“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.
Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.
“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.
Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka
Kota Bekasi – Cuman gara-gara dituduh menyebarkan gosip yang tidak benar, seorang pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan dan juga pembullyan oleh rekan-rekannya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di Lapangan Poris, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.
Dari vidio yang berdurasi 6 menit tersebut, nampak korban dikerubungi oleh para pelakunya serta ditanyakan terkait penyebaran gosip yang diduga dilakukan oleh korban.
Tidak berselang lama, korban kemudian diseret oleh seorang wanita berkerudung putih, lalu tidak lama kemudian korban langsung di pukul oleh pelaku.
Dalam video itu terlihat korban sempat duel dengan terduga pelaku berinisial IC, M dan N. Mereka melakukan aksi saling pukul, dan juga jambak. Setidaknya, dalam video itu ada tiga orang yang turut melakukan duel dengan korban secara bergantian.
Aksi perkelahian para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terjadi di Pondok Melati teresebut disiarkan secara langsung di akun Instagram salah satu pelaku.
Orang tua korban pengeroyokan yakni Erick Nur Arifin, menjelaskan, bahwa aksi perundungan tersebut karena para pelaku pengeroyokan kesal dengan korbannya, karena dianggap sudah menyebar gosip yang tidak jelas kebenarannya.
“Anak saya dituduh melakukan gosip seolah-olah si IC ini sudah diapa-apain sama cowoknya itu,” ucap Erick, Kepada Semerupost, Rabu 12 Juni 2024.
Erick menyebutkan, bahwa beberapa kali para pelaku mengajak korban untuk berantam, namun ditolak terus menerus oleh korban dengan alasan yakni kenal dan berteman.
“Salah satu dari mereka berinisial M langsung melakukan pemukulan dari samping dan kemudian anak saya membalasnya,” jelas dia.
Erick menerangkan, selama terjadinya pemukulan kepada korbannya, para tersangka
melakukan siaran langsung di Instagram.
Dirinya mengatakan, keributan yang terjadi di lapangan tersebut sempat terhenti, karena adanya warga yang keluar. Namun, beberapa menit kemudian, para pelaku kemudian melakukan pemukulan kembali kepada korbannya.
“Anak saya sebetulnya minta pulang, tapi mereka tidak mengizinkan untuk balik,” tutur dia.
Erick membeberkan, para pelaku yang melakukan pemukulan yakni berinisial I, U, M, dan juga N. Para pelaku yang melakukan pemukulan berstatus pelajar SMP.
“Anak saya mengalami Bengkak di bagian rahang, pelipis ada yang baret, leher, tangan juga alami luka-luka,” tegas dia.
Kini, pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Unit PPA Polres Metri Bekasi Kota untuk ditindaklanjuti.
Laporan itu telah masuk dengan nomor LP/B/1017/VI/2024/SPKT/ Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya tertanggal 10 Juni 2024 pukul 14.50 WIB. (Adk*.)