Mojokerto, SemeruPost – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, didampingi pejabat utama Polda Jatim, bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto di antaranya Bupati Mojokerto, Dandim 0815 dan Kapolres Mojokerto mengecek pelaksanaan vaksinasi massal serentak di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto yang juga terkoneksi dengan kegiatan yang sama di Mandalika NTB yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Vaksinasi serentak dilaksanakan di seluruh jajaran Polda Jatim dengan sasaran Sasaran 14.801 Dosis vaksin lanjut usia dan anak-anak.
Sedangkan kegiatan vaksinasi massal di Kabupaten Mojokerto ini, dengan jumlah sasaran sebanyak 481 dengan rincian, lansia 34 orang, dewasa 108 orang dan anak anak sebanyak 339, dengan dibantu oleh tenaga kesehatan gabungan dari TNI Polri Dinas kesehatan serta relawan.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi hari ini, menyimak apa yang disampaikan oleh bapak Kapolri. Ada tiga hal strategi penanganan Covid-19.
“Pertama melaksanakan operasi yustisi, ada dua hal yakni penekanan protokol kesehatan di tempat tempat keramaian. Mungkin pasar, restoran, hotel maupun tempat pariwisata. Menyesuaikan Protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, kedua operasi yustisi terkait penggunaan aplikasi peduli lindungi. Jadi kita nanti bersama sama Forkopimda daerah melaksanakan operasi yustisi,” Kata Irjen Pol Nico Afinta, usai melaksanakan zoom meeting bersama Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, Jumat (11/2/2022) pagi.
Berikutnya peningkatan vaksinasi. Ada analisa dan evaluasi dari ahli, bagi yang meninggal dunia rata rata lansia atau dewasa yang vaksin belum lengkap. Sehingga saat ini melaksanakan vaksinasi massal.
“Untuk vaksinasi di setiap kab/kota menyiapkan vaksinasi stasioner (insidental). Alangkah baiknya di beberapa kecamatan yang memang masih rendah disiapkan tempat untuk melaksanakan vaksinasi stasioner. Sehingga masyarakat akan datang untuk melaksanakan vaksin,” lanjut Nico.
“Menyiapkan isolasi terpusat. Dari data yang sudah ada di seluruh Jatim ada 22. 070 tempat isolasi terpusat. Kemudian ada juga posko PPKM. Jadi dari 22.070 terdiri dari isolasi terpusat Kabupaten/ Kota ada 8.443 Sedangkan posko PPKM ada 13.627 tempat tidur,” tambahnya.
Jika melihat angka pertambahan positif 4 ribuan dan sembuh dua ribuan setiap hari. Maka angka 22.070 ini menjadi angka cukup relevan. Sehingga nanti mengatur orang yang tidak ada gejala dan gejala ringan seyogyanya masuk ke isolasi terpusat terlebih dahulu di kelurahan maupun kecamatan. Sedangkan yang berat bisa masuk ke rumah sakit.
“Ke depan kita hidup bersama Covid-19 sehingga ada aturan hidup dalam Covid-19 yang harus kita kerjakan. Sehingga kalau kita mengikuti aturan hidup bersama Covid-19 maka kegiatan masyarakat bisa berjalan tentunya ekonomi juga tetap berjalan,” ungkapnya.
Selain itu ada satu hal lagi yang bagus yakni adanya pelayanan Telemedisin Kemenkes, melalui layanan tersebut pasien bisa mendapatkan layanan telekonsultasi dan paket obat gratis. Sehingga masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri maupun isolasi terpusat bisa terkonsultasi meminta obat melalui Telemedisin Kemenkes.
“Dengan adanya layanan Telemedisin Kemenkes, sehingga masyarakat yang melakukan isolasi mandiri pun bisa langsung menghubungi Babinsa, Bhabinkamtibmas atau Bidan untuk meminta obat. Sehingga ini perlu disosialisasikan sehingga masyarakat tidak panik,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan Kapolda Jawa Timur menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang telah melaksanakan vaksinasi. (**)