Jakarta, SemeruPost – Pelacakan kontak erat yang baik menjadi kunci utama dalam memutus rantai transmisi Covid-19. Elemen utama pada implementasi pelacakan kontak adalah pelibatan dan dukungan masyarakat, perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan situasi wilayah, masyarakat dan budaya, dukungan logistik, pelatihan dan supervisi, serta sistem manajemen data pelacakan kontak.
Demikian dalam arahannya Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono, Sp.S., MARS., M.H. yang dibacakan oleh Kaunitkerma Baktikes Puskes TNI Kolonel Kes dr. Mintoro Samego, MS pada saat menutup acara Workshop Tracer Covid-19 bagi 2.000 peserta Babinsa, Babinpotmar dan Babinpotdirga di wilayah Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua secara daring, bertempat di ruang rapat Puskes TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (5/8/2021).
Kapuskes TNI menyampaikan bahwa pelibatan masyarakat juga sangat penting untuk memastikan tidak adanya stigma yang muncul pada orang-orang yang masuk kategori kontak erat. “Komunikasi yang baik dan jelas serta kedekatan baik secara sosial maupun budaya dapat mempermudah pelacakan kontak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kapuskes TNI mengatakan bahwa, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan TNI-Polri untuk membantu tugas tenaga kesehatan dengan menyiapkan tenaga tracer hingga level daerah, di mana penyiapan tenaga tracing ini juga merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pengendalian pandemi Covid-19 di tanah air melalui penguatan 3T dan 3M. “Untuk memperkuat kedua program tersebut memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan handal dengan jumlah yang besar,” katanya.
Kapuskes TNI juga mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia penyelenggara atas terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar dan baik. “Saya berharap para Komandan Satuan di lapangan agar dapat mengawasi serta memonitor terselenggaranya kegiatan ini serta melaporkan kegiatannya secara berjenjang. Demikian pula dengan pelaksana kegiatan di lapangan agar segera melaporkan hal-hal yang menonjol dan jangan ragu untuk berkoordinasi dengan komando atas,” imbuhnya.
Sementara Pelatihan Tenaga Tracer yang dilakukan TNI selama dua hari terhitung mulai tanggal 4 hingga 5 Agustus 2021 adalah salah satu upaya yang sedang dilaksanakan oleh TNI, Polri, Kemenkes RI dan BNPB untuk menekan laju penambahan kasus positif melalui upaya menemukan kasus konfirmasi untuk segera ditangani, sehingga menghindari terjadinya penularan yang lebih luas.
Beberapa materi yang dilatihkan antara lain konsep dasar pelacakan kontak, isolasi dan karantina, alur koordinasi pelacakan kontak, Aplikasi Silacak dan InaRisk dan pencatatan serta pelaporan tracing. (**)