SEMERUPOST, Mojokerto – Karnaval peringatan kemerdekaan di Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, berujung duka, Minggu (1/9).
Seorang peserta meninggal dunia usai sempat mengalami pingsan.
Sejumlah peserta lain juga tak sadar diri saat pawai keliling kampung tersebut.
Korban meninggal dalam karnaval yang berlangsung mulai pukul 08.00 itu adalah Desi, warga Dusun Ketapang.
Nyawa ibu satu anak tersebut tak tertolong saat dilarikan ke RS Citra Medika, Sidoarjo, menggunakan ambulance milik Puskesmas Jetis.
“Pingsan di jalan terus dibawa ke balai desa, sempat sadar tapi karena kondisinya lemas terus dibawa ke rumah sakit dan meninggal di rumah sakit,” ujar salah satu pemilik warung di kompleks Balai Desa Mojolebak.
Peristiwa itu terjadi sekitar 13.00 saat belum sebagian peserta karnaval mencapai garis finis.
Menurut warga, karnaval ini diikuti ratusan warga yang terdiri dari 27 rukun tetangga.
Yanti adalah salah satu peserta yang diplot sebagai pemimpin regu. Saat pawai ini, ia yang berias mengenakan pakaian beraksesori.
“Mungkin kelelahan, sejak subuh sudah dandan, belum sarapan juga jadi kelelahan,” imbuhnya.
Usai kejadian tersebut, korban dimakamkan di pemakanan umum setempat sekitar pukul 15.30.
Perangkat desa dan petugas kepolisian dan TNI juga terpantau berada di rumah duka.
Kepala Desa Mojolebak Ahmad Rianto mengatakan korban memiliki riwayat sakit jantung dan gula darah.
“Sudah dilarang sama Pak RT untuk ikut, tapi memaksa, mungkin kelelahan terus kambuh,” ujarnya ditemui di rumah duka.
Atas insiden ini, kegiatan karnaval Agustusan ini dihentikan lebih cepat.
Selain korban meninggal, sejumlah peserta juga mengalami pingsan selama perjalanan karena kelelahan dan kepanasan.
Dilansir Dari SemeruPost Mojokerto. (ITK)