Manokwari, SemeruPost – Untuk mencegah menyusut atau tenggelamnya pulau Raimuti akibat dari abrasi, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos. canangkan gerakan menanam sejuta Bakau di Pulau yang dulunya menjadi tempat favorit untuk dikunjungi oleh masyarakat Manokwari khususnya.
Pangdam Kasuari mengajak Wakil Komandan Pusat Teritorial TNI AD (Wadanpusterad) Mayjen TNI Ilyas Alamsyah dan pejabat utama Kodam XVIII/Kasuari bersama peserta MTT Danramil dan Babinsa TNI AD 2022 gerakan ayo menanam bakau di Raimuti, Papua Barat, Selasa, (23/8/20022).
“Kegiatan yang kita lakukan ini adalah bentuk kepedulian kita dalam melestarikan alam dari kepunahan, kalau tidak dilakukan dari sekarang boleh jadi pulau ini hanya akan tinggal nama, untuk itulah kita harus ada aksi nyata yang kita lakukan untuk menyelamatkan pulau Raimuti,” ucap Pangdam.
Posisi Pulau Raimuti berjarak lebih kurang 750 Meter dari Kodam XVIII/Kasuari, yang merupakan aset daerah Kabupaten Manokwari yang perlu dilindungi dari kepunahan, kondisinya memang sangat mengkhawatirkan, walaupun saat ini terlihat ekosistem mangrove tapi tak cukup menopang keberadaan pulau tersebut.
Harus ada langkah nyata dari seluruh pihak termasuk Kodam XVIII/Kasuari untuk saling bergandengan tangan mari bangkitkan semangat menyelamatkan dan melestarikan pulau Raimuti dari Kepunahan, tambah Pangdam.
Sebagai informasi, dulunya pulau Raimuti adalah pulau besar yang dihuni penduduk, namun karena ada gempa bumi dan gelombang tsunami berkekuatan besar yang terjadi di Biak 17 Februari 1996 menyebabkan setengah luas pulau tersebut tenggelam. (Pendam XVIII/Kasuari)