Jakarta, SemeruPost – MANTAP itu bisa juga disingkat Masyarakat Ntuk TNI and Polri. Jadi banyak sekali ide-ide mantap dan hebat serta mendefinisikan Mantap itu sendiri tentang misi, nilai, dan tujuan bersama untuk berhasil. Itu juga memengaruhi kita pada level menentukan arah hidup kita. Banyak orang menginginkan perdamaian dan kedamaian karena harganya sangat mahal tapi dirusak oleh segelintir orang-orang yang tak bertanggung jawab, misalnya, kelompok-kelompok bersenjata di Papua, yang telah kita ketahui juga banyak membunuh masyarakat sipil, termasuk TNI-POLRI di sana.
https://youtu.be/9ycSkc-dRRU
Apakah itu perdamaian dan kedamaian yang diinginkan? Apakah itu kehidupan yang didambakan? Memang, jika mengarah pada kinerja dan kontribusi, yaitu keefektifan TNI-POLRI sangat banyak memberi kita kenyataan hidup yang terbaik telah dilakukan sampai kepada keamanan dan ketertiban yang telah dihasilkan dalam Pemilu 2024.
Jika diurutkan akan sangat panjang sekali prestasi TNI-POLRI untuk Republik Indonesia ini. Tapi pernahkah Anda merasakan bagaimana menjadi korban kelompok-kelompok kejahatan bersenjata? Itulah tingkat keberadaan, jika kita posisikan diri sendiri. Sungguh, manakah kemenangan yang benar? Apakah kejahatan perlu direspons atau mereka yang jahat merespons tanpa kesadaran yang mantap?
Kesedihan apalagi yang harus kita dengarkan dan kekecewaan terkait yang telah terjadi di sana? Apakah Anda bangga menjadi korban kelompok-kelompok kejahatan dan menikmati yang telah terjadi? Apakah Anda suka lingkungan kita dipenuhi kekerasan yang terus menerus terjadi tanpa memikirkan masa depan yang lebih baik?
Jika ada untuk diperhatikan, cobalah untuk menyadarinya. Jika itu ingin disebutkan, pertama-tama yakinkan diri mengapa. Kemudian bertindak sesuai. Saya hanya meminta waktu, tidak perlu terburu-buru. Apakah kita benar-benar memiliki sesuatu yang layak untuk didengarkan? Coba sampaikan sesuatu yang berharga untuk saya dengarkan.
Mungkin Anda juga menjadi korban dari KKB dan ingin menanggapi lebih banyak. Sungguh, saya sangat mencintai NKRI khususnya saudaraku sebangsa dan setanah air, dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote. Apakah ada suara yang menyenangkan yang bisa saya dengarkan untuk memahami kemungkinan kita melihat mereka yang tidak setuju sebagai saudara dan saudari.
Saya tidak berniat menggulingkan naluri manusia. Pencerahan mengubah segalanya yang membawa sains dan humanisme, akal dan kemajuan. Mungkin ada yang paling baik dari gagasan penting diartikulasikan mewakili jalan motivasi yang dilalui jurnal kemanusiaan di Papua. Maka, untuk memperbaiki diri, kita harus memeriksa semua itu. Cobalah untuk melihat rangkuman video pembunuhan dan biadabnya KKB. Jangankan bicara HAM, mereka tidak tahu apa itu kemanusiaan. (De Mantap)