Manokwari, SemeruPost – Saya bangga, kalian adalah pelaksana-pelaksana pertempuran di garda depan yang face-to-face berhadapan dengan musuh. Sebagai Siswa kalian mampu melakukan demonstrasi yang seharusnya dilakukan ketika di Batalyon. Apa yang sudah kalian dapatkan sudah cukup modal dengan gagah berani untuk masuk ke satuan, karena bekal ilmu yang diberikan oleh para pelatih sudah cukup untuk menjadi seorang prajurit.
Hal tersebut disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han)., di hadapan 174 Siswa Dikjurta Abit Dikmata PK TNI AD Gel. II TA. 2020 (OV) Kecabangan Infanteri saat penutupan Latihan Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan di pantai Abreso, Ransiki, Manokwari Selatan (Mansel), Papua Barat, Sabtu (3/7/2021).
Dikjurta Infanteri merupakan pendidikan spesialisasi pendidikan keahlian di bidang Infanteri. Acara penutupan tersebut merupakan tradisi pembaretan dan juga penyematan brevet Infanteri sebagai spesialisasi Yudha Wastu Pramukha yang bermakna pelaksana atau alat perang yang terdepan atau alat perang yang utama.
Pangdam mengatakan, Korps Infanteri memiliki mobilitas tinggi bergerak dengan kaki sehingga gunung setinggi apa pun bisa didaki. Selain itu seorang prajurit Infanteri harus mampu bergerak di air, darat dan nanti dia juga harus mampu di udara. Sehingga ia berharap keseriusan dalam pengambilan brevet karena banyak yang mengalami kegagalan.
“Kita ingin sebagai prajurit Kodam XVIII/Kasuari adalah prajurit yang profesional, harus memiliki kemampuan yang tanggap, tanggon dan trengginas, fisik harus prima, akademik pengetahuan juga harus cerdas, mempunyai jiwa Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan juga jiwa Pancasila yang sudah kalian ikrarkan tadi, itulah pedoman kita bergerak sebagai seorang prajurit,” ucapnya.
Acara tersebut tidak dihadiri oleh orang tua siswa seperti tahun-tahun sebelumnya dikarenakan penyematan dilaksanakan pada situasi pandemi Covid-19 dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
“Kalian jangan kecewa, prajurit Infanteri sudah terbiasa karena prajurit yang hebat, prajurit Infanteri dilahirkan bukan dalam situasi kenyamanan, namun dilahirkan melalui penderitaan dan dari keterbatasan, itulah prajurit yang hebat,” tegasnya.
Di akhir, Pangdam mengajak kepada para siswa untuk terus membulatkan tekad sebagai Prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Siapa pun yang mau merongrong, mengganggu, mengancam kedaulatan negara ini, kita yang tampil di depan, kita menjadi Bhayangkari negara karena kita digaji oleh negara dan tugas sebagai TNI adalah kehormatan jadi kehormatan itu kalian harus jawab dengan kebutan tekad menjaga NKRI melindungi masyarakat dari segala ancaman,” ungkapnya.
Ia berpesan untuk terus menjaga Papua, jangan sampai ke depan generasi selanjutnya tidak dapat menikmati bagaimana hidup di negara yang merdeka yang penuh kedamaian dan kesejahteraan.
“Saat ini, mulai ujung kaki sampai ujung kepala kamu sudah menggunakan atribut Tentara yang lahir dari rakyat bekerja untuk rakyat dan semua untuk rakyat dan kita harus menunggal dengan rakyat, laksanakan tugasmu dengan baik di mana pun kalian berada,” pungkas Pangdam.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat, Mohamad Lakotani, S.H., M.Si., Irdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Steve C. Parengkuan, Kapoksahli Pangdam, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga, Danrindam XVIII/Kasuari dan pejabat Kodam XVIII/Kasuari lainnya, Dansat Brimob Polda Papua Barat, Asisten I Provinsi Papua Barat, Bupati Mansel dan Bintuni.
(Pendam XVIII/Kasuari)