NTT, SemeruPost – Dialog Interaktif “Cegah Konflik Sosial di Timor Tengah Selatan” kali ini menghadirkan pemateri terbaik yang andal dan profesional, Kol Inf Junaidi M., S.Sos., M.Si. Pamen Denma Mabesad.
Kegiatan Pembinaan Komunikasi yang diikuti 150 peserta ini terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda serta Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (STKIP) SOE. Acara berlangsung di Pendopo Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (14/06/2023).
Dalam kegiatan tersebut digelar Sosialisasi Pembinaan Komunikasi (Binkom) dalam bentuk Dialog Interaktif tentang Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Dalam acara itu juga menghadirkan para pemateri dari kalangan Pemerintah di antaranya George D. Mella, S.H., M.Si. (Kaban Kesbangpol Kab. TTS), dan Albinus O. Kase, S.Sos. MAB. (Wakil Rektor 3 Institut Pendidikan SOE) serta Narasumber dari Staf Intelijen Angkatan Darat yang diwakii oleh Kol Inf Junaidi M., S.Sos., M.Si. Pamen Denma Mabesad yang baru saja selesai mengikuti Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 Lemhannas RI, dengan materi Pemantapan Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan.
Pada kesempatan itu, Kol Inf Junaidi M., S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan sangat luar biasa, antusias serta memiliki wawasan yang luas terutama tentang cinta tanah air sehingga dalam mengikuti kegiatan ini sangat pro aktif dalam berdiskusi dan berpandangan sangat positif, terlihat dari pertanyaan-pertanyan yang dilontarkan kepada para narasumber tersebur cukup kritis, akademis, realistis dan membangun, sebagai wujud warga negara Indonesia yang cinta NKRI harga mati.
“Timor Tengah Selatan (TTS) adalah kota yang sangat strategis dan memiliki masyarakat yang multikultural, berbagai etnis, suku dan agama yang sampai saat ini tetap kondusif dan nyaman sehingga dapat dijadikan sebagai barometer dan miniatur Indonesia di saat ini maupun di masa mendatang,” sebutnya.
Di sini dapat terlihat bahwa berdasarkan tanggapan dan testimoni dari seluruh peserta yang mengikuti acara Program Binkom sangat positif. Ketika para perwakilan peserta diwawancarai oleh wartawan, mayoritas mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman S.E., M.M. atas terselenggaranya kegiatan ini dan sangat bermanfaat dalam membangun semangat bela negara yang hakiki, saling menghormati bagi komponen masyarakat agar dapat mencintai NKRI secara utuh sehingga dapat menghindari segala macam konflik sosial terutama daam menghadapi tahun politik 2024.
Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antar instansi serta membangun kolaborasi secara integratif, holistik, massif dan komprehensif antara TNI AD dengan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi segala bentuk gangguan stabilitas di wilayah di NTT dan TTS khususnya. “Semoga ke depan kegiatan ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan dengan Pemerintah Kota/Kabupaten dan Polri serta seluruh komponen masyarakat sehingga dapat menjadikan TTS menjadi “IS OUR HOME” di bawah bingkai NKRI,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, program ini bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna mencegah setiap konflik sosial di masa mendatang. Kegiatan ini dilakukan Se-Indonesia dimulai dari Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan selatan, Kalimantan Timur ke Wilayah Barat Indonesia, NTT dan Papua.
“Dalam sesi tanya jawab ditegaskannya, bahwa TNI tidak terlibat dalam politik praktis, di mana dalam pasal 5 UU No. 34 Tahun 2004, dijelaskan bahwa TNI merupakan alat negara di bidang pertahanan negara yang menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara,” tutupnya. (*)