Karimun, SemeruPost – Personel SPKKL Tanjung Balai Karimun (TBK) yang tergabung dalam tim SAR gabungan berhasil evakuasi seorang nelayan dalam kondisi meninggal dunia setelah sempat dilaporkan hilang selama 4 hari di perairan Kundur Barat, Tanjung Balai Karimun, kemarin.
Nelayan berinisial JS dilaporkan hilang setelah hari Senin (7/2) pukul 08.00 WIB pergi menjaring ikan di perairan Desa Lubuk. Setelah itu, sekitar pukul 17.00 WIB nelayan lain menjumpai Sampan korban namun nelayan JS tidak ada di dalam Sampan tersebut.
Sempat warga Desa Lubuk mencari korban di sekitar ditemukan Sampan korban tapi tidak diketemukan.
Pihak keluarga kemudian melaporkan atas kejadian tersebut kepada Basarnas Karimun guna proses pencarian dan evakuasi. Menyikapi laporan yang diterima, Basarnas Karimun juga meneruskan kepada SPKKL TBK, Polair TBK, Babinsa Kundur dan Tagana Kabupaten Karimun sebagai tim SAR gabungan.
Proses pencarian dilakukan tim SAR gabungan dari Selasa (8/2) hingga Kamis (10/2) dengan menyisir perairan Desa Lubuk di mana korban menjaring ikan namun belum ditemukan.
Di tempat berbeda, seorang nelayan yang sedang mempersiapkan jaring ikan di pantai Mukarimus melihat sesuatu mengambang. Guna memastikan, nelayan tersebut mendekati dan benar bahwa itu adalah mayat manusia berjenis kelamin laki-laki. Atas temuan itu, nelayan tersebut kemudian melaporkan kepada tim SAR gabungan guna evakuasi.
Tak menunggu lama Tim SAR gabungan langsung meluncur ke perairan Kundur Barat untuk melaksanakan evakuasi. Atas dasar ciri-ciri yang diterima tim SAR gabungan, korban yang ditemukan benar atas nama JS yang hilang saat menjaring ikan.
Selanjutnya, korban diserahkan kepada pihak keluarga dan operasi SAR dinyatakan selesai. (*)