Jakarta, SemeruPost – Dalam mendarmabaktikan dirinya bagi kemajuan organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia, jajaran Kepolisian Daerah Metro Jaya, khususnya Polres Pelabuhan Tanjung Priok melalui Polsek Kawasan Kali Baru tak pernah surut untuk memelihara keamanan, dan ketertiban masyarakat, baik dalam penegakan hukum serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat.
Penghormatan, sikap ketauladanan, dan motivasi kerja yang ditunjukkan Polsek Kawasan Kali Baru di bawah kepemimpinan Kapolsek Kompol I. Sinaga, S.H., S.I.K., M.H. dalam memantau dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengantisipasi kejahatan jalanan, tawuran, kerumunan dan Sahur On The Road (SOTR) di wilayah hukum Polsek Kawasan Kali Baru terpantau, Kamis (23/03/2023) sekira pukul 21.00 WIB, dipimpin Pawas Iptu Abdul Hasibuan bersama Anggota Piket fungsi 6 personil.
“Malam ini, kami melaksanakan patroli mobile serta dialogis di jalan Pelabuhan Kali Baru Wilayah hukum Polsek Kawasan Kali Baru guna mengantisipasi tawuran dan giat masyarakat menjelang sahur di wilayah Pelabuhan Kali Baru dengan patroli melaksanakan penyisiran antisipasi kejahatan, rawan begal, 3C atau Pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas), dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), tawuran serta giat masyarakat Saur On The Road (SOTR) di sepanjang jalan Pelabuhan Kali Baru,” kata Iptu Abdul Hasibuan.
“Kami juga melaksanakan penyisiran dan melaksanakan imbauan kepada masyarakat maupun anak-anak remaja di Pelabuhan, Plaza Kali Baru agar di bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak ibadah di Masjid, bukannya berkeliaran di mana-mana,” jelas Iptu Abdul Hasibuan.
Polsek Kawasan Kali Baru sebagai ujung tombak hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memecahkan masalah, dengan memberikan imbauan dan menegakkan ketertiban dan keamanan yang tujuannya untuk melindungi warganya di bulan Ramadhan untuk hidup bahagia dan harmonis dalam kedamaian.
Dimulai untuk memastikan keamanan untuk menjaga perdamaian dan perilaku yang baik, pemeliharaan ketertiban dan ketenteraman umum serta tindakan pencegahan yang telah dilakukan oleh Polsek Kawasan Kali Baru sebagaimana melaksanakan kebijakan pimpinan dengan maklumat yang ditandatangani Irjen. Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si. sebagai Kapolda Metro Jaya.
Untuk mencegah kejahatan dan mengurangi tindakan kejahatan melalui tindakan dan tindakan pencegahan dan Polsek Kawasan Kali Baru juga banyak membantu dan untuk memberikan bantuan aktif sebagaimana mestinya juga meningkatkan persahabatan dengan perhatian seperti yang terlihat dalam kegiatan ini juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terhadap perempuan dan anak-anak atau pelecehan yang tidak pantas yang disebabkan dengan cara apa pun dan memberitahukan kepada mereka hal yang terbaik dilakukan selama bulan Ramadhan.
Polsek Kawasan Kali Baru melalui Iptu Abdul Hasibuan telah memberikan waktu dan ruang, perhatian, kasih sayang, bimbingan, dan memberi instruksi kecil dan percakapan tentang kamtibmas agar mereka lebih kuat, lebih produktif dari ekspresi kreatif, menghargai pengetahuan ini dan warganya terlindungi.
“Titik awal pemikiran kita harus selalu dimulai dengan pengalaman kita. Kita semua tahu bahwa hidup adalah, kalau tidak kita bahkan tidak bisa berpikir bahwa kita adalah. Karena kita dapat berpikir, berkata, dan merasakan, kita harus. Kita hidup, kita sadar akan kehidupan; oleh karena itu kita harus menjadi dan hidup harus menjadi. Jika kita adalah kehidupan dan kesadaran (mengenal diri) maka kita pasti berasal dari kehidupan dan kesadaran. Mari kita mulai dengan fakta sederhana ini: Hidup itu dan hidup itu sadar,” kata Iptu Abdul Hasibuan.
Hidup adalah semua yang ada; itu adalah alasan dari semua yang kita lihat, dengar, rasakan—semua yang kita alami dengan cara apa pun. Sekarang tidak ada dari ketiadaan yang meninggalkan ketiadaan, dan tidak mungkin sesuatu berasal dari ketiadaan. Karena ada sesuatu, maka dari mana asalnya pastilah semua itu. Hidup, kemudian, adalah semua yang ada. Semuanya berasal darinya, termasuk diri kita sendiri.
Jadi janganlah kita dengan cara apa pun membodohi diri sendiri atau membiarkan diri kita percaya bahwa kita selalu dibodohi. Kita hidup di dunia realitas. Apa pun yang kita alami adalah kenyataan sejauh menyangkut pengalaman itu, meskipun jika kita memiliki pemahaman yang lebih tinggi tentang kehidupan, pengalaman yang tidak menyenangkan itu mungkin dapat dihindari.
“Dari kehidupan ini yang ada, segala sesuatu yang dibuat. Jadi hidup harus mengalir melalui semua hal. Selain itu, hidup itu satu, dan tidak dapat diubah kecuali menjadi aktivitasnya. Aktivitas batin kehidupan atau alam ini harus berupa kesadaran diri atau pengetahuan diri. Dalam pemahaman manusiawi kita, kita akan menyebut pengetahuan batin, atau kesadaran ini, “pikiran”, jelas Iptu Abdul Hasibuan. (*)