AiRadio Jogja

Radionya Kaula Muda Indonesia

Program Study Tour Sekolah di Jatim Dievaluasi Buntut Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak

Sabtu, 1 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SemeruPost,Surabaya-Pj Gubernur Jatim,Adhy Karyono menegaskan evaluasi terhadap program study tour bagi semua sekolah di Jawa Timur buntut empat siswa SMPN 7 Mojokerto meninggal terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (29/1/2025) kemarin.

Pj Gubernur Jatim menyebut yang menjadi catatan penting dalam kegiatan study tour adalah destinasi tujuan harus dipastikan keamanannya. Sebab kegiatan itu berlangsung di musim penghujan.

Lokasi wisata pantai perlu menjadi catatan bagi pihak sekolah, karena berpotensi menimbulkan gelombang tinggi saat bencana hidrometeorologi.

 

“Pertama, kita pastikan destinasi yang akan dituju betul-betul aman. Apalagi pada musim rawan bencana hidrometeorologi seperti ini yang punya potensi sangat besar, termasuk gelombang tinggi. Sehingga yang harus dilakukan adalah menghindari tempat-tempat wisata yang berisiko hidrometeorologi yang tinggi,” kata Adhy, Jumat (31/1/2025).

Meski begitu, Adhy menyebut program study tour sebenarnya baik untuk perkembangan dan pendidikan siswa-siswi. Namun keamanan dan keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama.

“Kedua, tentu terkait dengan keamanannya. Bagaimana anak-anak bisa bermain dengan aman di tempat yang memang ada pendampingnya,” tuturnya.

“Harus benar-benar terjadwal dengan kondusif termasuk memperhatikan waktu istirahat siswa. Setiap sekolah tentunya harus memperhatikan keselamatan dan keamanan dari sebuah perjalanan,” imbuhnya.

Adhy menegaskan bahwa evaluasi program study tour bukan hanya berlaku di Mojokerto saja, tapi juga untuk seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Ia berharap ke depannya kegiatan ini bisa lebih ketat dari segi pengawasan, pendampingan, dan pemilihan destinasi.

.

Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur menegaskan evaluasi terhadap program study tour bagi semua sekolah di Jawa Timur buntut empat siswa SMPN 7 Mojokerto meninggal terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (29/1/2025) kemarin.

 

 

Pj Gubernur Jatim menyebut yang menjadi catatan penting dalam kegiatan study tour adalah destinasi tujuan harus dipastikan keamanannya. Sebab kegiatan itu berlangsung di musim penghujan.

 

Advertisement

Lokasi wisata pantai perlu menjadi catatan bagi pihak sekolah, karena berpotensi menimbulkan gelombang tinggi saat bencana hidrometeorologi.

 

“Pertama, kita pastikan destinasi yang akan dituju betul-betul aman. Apalagi pada musim rawan bencana hidrometeorologi seperti ini yang punya potensi sangat besar, termasuk gelombang tinggi. Sehingga yang harus dilakukan adalah menghindari tempat-tempat wisata yang berisiko hidrometeorologi yang tinggi,” kata Adhy, Jumat (31/1/2025).

Meski begitu, Adhy menyebut program study tour sebenarnya baik untuk perkembangan dan pendidikan siswa-siswi. Namun keamanan dan keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama.

“Kedua, tentu terkait dengan keamanannya. Bagaimana anak-anak bisa bermain dengan aman di tempat yang memang ada pendampingnya,” tuturnya.

“Harus benar-benar terjadwal dengan kondusif termasuk memperhatikan waktu istirahat siswa. Setiap sekolah tentunya harus memperhatikan keselamatan dan keamanan dari sebuah perjalanan,” imbuhnya.

Adhy menegaskan bahwa evaluasi program study tour bukan hanya berlaku di Mojokerto saja, tapi juga untuk seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Ia berharap ke depannya kegiatan ini bisa lebih ketat dari segi pengawasan, pendampingan, dan pemilihan destinasi.

“Tentunya kami minta semua baik Dinas Pendidikan maupun kepala sekolah bisa memperhatikan ini. Termasuk penggunaan kendaraan harus diperhatikan kelayakannya, jangan hanya karena harga murah,” ungkapnya.

Sebagai informasi, sebanyak 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta saat mengikuti program study tour pada Selasa (28/1/2025).

Sebanyak sembilan orang berhasil diselamatkan, sedangkan tiga orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia Selasa (28/1/2025). Satu korban terakhir ditemukan juga meninggal dunia, pada Rabu (29/1/2025).(Rms*.)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Sapudi Luka, HCML Tunjukkan Kasih Melalui Bantuan Kemanusiaan
Masyarakat dan Ketua Pemuda Jipen Mengeluh Dengan Adanya Pembangunan Di Dusun Jipen Yang Tidak Transparan
Pemprov Jatim Bungkam, Pulau Sapudi Penghasil Migas Ditinggalkan Saat Gempa
Pulau Sapudi Lumpuh: Pertalite Habis, Pom tutup, Akses Pendidikan dan Ekonomi Terganggu
Kurang Nya Kualitas Pengawasan Makan Bergizi Gratis, Ada Ulat dan Makanan Basi
Gaji dan Status PPPK Paruh Waktu 2025 Terbaru
Meneguhkan Identitas dan Sinergi Lintas Budaya: GAMKI Jombang Bersilaturahmi dengan Wakapolres, Gagas Strategi Partisipasi Pemuda Kristen di Era Digital
Polsek Waru Gagalkan Jaringan Narkoba Rutan

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Sapudi Luka, HCML Tunjukkan Kasih Melalui Bantuan Kemanusiaan

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:46 WIB

Masyarakat dan Ketua Pemuda Jipen Mengeluh Dengan Adanya Pembangunan Di Dusun Jipen Yang Tidak Transparan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:03 WIB

Pemprov Jatim Bungkam, Pulau Sapudi Penghasil Migas Ditinggalkan Saat Gempa

Senin, 22 September 2025 - 15:55 WIB

Pulau Sapudi Lumpuh: Pertalite Habis, Pom tutup, Akses Pendidikan dan Ekonomi Terganggu

Selasa, 16 September 2025 - 13:56 WIB

Kurang Nya Kualitas Pengawasan Makan Bergizi Gratis, Ada Ulat dan Makanan Basi

Selasa, 16 September 2025 - 13:13 WIB

Gaji dan Status PPPK Paruh Waktu 2025 Terbaru

Kamis, 24 Juli 2025 - 10:06 WIB

Meneguhkan Identitas dan Sinergi Lintas Budaya: GAMKI Jombang Bersilaturahmi dengan Wakapolres, Gagas Strategi Partisipasi Pemuda Kristen di Era Digital

Jumat, 23 Mei 2025 - 21:40 WIB

Polsek Waru Gagalkan Jaringan Narkoba Rutan

Berita Terbaru

Berita Photo

Sapudi Luka, HCML Tunjukkan Kasih Melalui Bantuan Kemanusiaan

Sabtu, 4 Okt 2025 - 19:17 WIB